Galeri Jahe Gajah

  • didatangkan dari petani jahe gajah lokal di malang dan daerah jawa timur lainnya
  • menggunakan air bersih yg mengalir untuk memastikan tidak ada sisa tanah yg masih menempel
  • tidak menggunakan mesin perajang sehingga serat lebih terjaga
  • hasil rajangan mempunyai ketebalan merata dan serat yg tetap terjaga
  • dikeringkan secara tradisional menggunakan sinar matahari
  • produk akhir fara agro

Rabu, 16 Mei 2012

TENTANG TANAMAN JAHE

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Jahe ini berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas pada jahe disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

 
Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.


Uraian Tanaman Jahe
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale


Ciri-ciri Morfologis Jahe
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu.
Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gela p, berbintik- bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2mm.

Manfaat Tanaman
Jahe dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan Jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan Jahe sebagai pestisida alami.

Dalam perdagangan Jahe dijual dalam bentuk segar, kering, Jahe bubuk dan awetan Jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan Jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.

Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

 sumber : id.wikipedia.org, binaukm.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar